Golf Kian Diminati, Intra Golflink Resorts Milik Cucu Soeharto Melantai di Bursa - GOLFLINK RESORTS

Header-logo
Golf Kian Diminati, Intra Golflink Resorts Milik Cucu Soeharto Melantai di Bursa
Pertumbuhan wisata golf telah menjadi salah satu fokus utama dalam pengembangan pariwisata di Indonesia.

Golf Kian Diminati, Intra Golflink Resorts Milik Cucu Soeharto Melantai di Bursa

1424 Views 08 Juli 2024

"

JAKARTA, KOMPAS — PT Intra Golflink Resorts Tbk resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada Senin (8/7/2024) dengan kode emiten GOLF. Perusahaan sektor pariwisata dan olahraga ini menggalang dana di bursa seiring dengan olahraga golf yang kian menjanjikan. GOLF menjadi perusahaan ke-30 yang mencatatkan sahamnya di bursa tahun ini.

GOLF menerbitkan saham baru lewat penawaran saham perdana (IPO) sebanyak 1.950.000.000 unit. Jumlah itu setara dengan 10,01 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh di harga Rp 200 per saham. Total dana segar yang diperoleh perseroan mencapai Rp 390 miliar.

”Setelah IPO, kami akan ekspansi secara agresif untuk pengembangan infrastruktur dan ekosistem di sektor golf tourism. Harapannya, GOLF bisa menjadi pionir dan destinasi wisata golf utama pilihan para wisatawan, baik lokal maupun asing,” ujar Komisaris Utama Intra Golflink Resorts Darma Mangkuluhur Hutomo dalam acara peluncuran di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin.

Perseroan akan menggunakan mayoritas dana IPO untuk ekspansi. Rinciannya, 87,53 persen untuk setoran modal ke anak usaha, yakni PT New Kuta Golf and Ocean View (NKG), yang akan membangun hotel bintang 6, Luxury Boutique Hotel, di Hole 15-Th Cliff Hanger, dan New Kuta Golf Villa di kawasan Pecatu Indah Resort, Jimbaran, Bali.

YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
Pemenang Indonesian Masters 2019, Jazz Janewattananond, memukul bola golf di Lapangan 1, Royale Jakarta Golf Club, Jakarta, Jumat (2/12/2022). Pemain asal Thailand ini mampu meningkatkan performa dengan mencetak 65 pukulan di ronde kedua, daripada ronde pertama melalui 71 pukulan dalam Indonesian Masters 2022.

NKG juga akan mengakuisisi 11.332 meter persegi lahan yang berada tepat di depan hotel untuk dibangun sejumlah sarana pendukung. Selanjutnya, sekitar 5,34 persen akan digunakan untuk setoran modal bagi anak usaha perseroan yang lain, yakni PT Sentul Golf Utama (SGU), dan 7,13 persen sisanya untuk membiayai operasionalisasi perusahaan.

Luas lahan yang dimiliki NKG saat ini mencapai 85 hektar dan 95 hektar milik SGU. Selain itu, melalui kepemilikan 48,07 persen saham di PT Belitung Golf and Resorts (BGR), GOLF turut mengelola Black Rocks Hotel & Golf Club di Belitung yang memiliki luas lahan 73 hektar.

Kenaikan pendapatan ini juga menggambarkan peningkatan tren olahraga golf yang diharapkan terus berkembang dengan minat yang tinggi dari para wisatawan untuk bermain golf.

Emiten milik cucu Presiden ke-2 RI Soeharto ini sudah mulai melakukan pembangunan awal untuk proyek Luxury Boutique Hotel dan New Kuta Golf Villa di Bali. Investasi yang diperlukan untuk pengembangan dua proyek ini diperkirakan mencapai Rp 586 miliar dan diharapkan rampung pada 2026.

Direktur Utama Intra Golflink Resorts Dwi Febri Astuti memproyeksikan kinerja GOLF akan terus meningkat seiring dengan rampungnya kedua proyek yang tengah dikembangkan tersebut. ”Kami berharap pengembangan fasilitas ekosistem olahraga dan hiburan di sekitar area golf bisa mendongkrak pendapatan berulang (recurring income) GOLF sehingga laba perseroan juga bisa terus tumbuh positif,” ucapnya.

Sepanjang 2023 pendapatan GOLF telah naik signifikan, yakni mencapai 59 persen, dari Rp 111,63 miliar pada 2022 menjadi Rp 177,58 miliar. Hal ini membuat laba bersih perseroan melonjak hingga 136 persen secara tahunan menjadi Rp 60,18 miliar pada 2023. Kenaikan pendapatan ini juga menggambarkan peningkatan tren olahraga golf yang diharapkan terus berkembang dengan minat yang tinggi dari para wisatawan untuk bermain golf.

PT INTRA GOLFLINK RESORTS TBK
Grafik Tren Lapangan Golf dalam Prospektus PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF).

Terus berkembang

PT Intra Golflink Resorts Tbk mencatat, di Indonesia, pertumbuhan wisata golf telah menjadi salah satu fokus utama dalam pengembangan pariwisata. Lapangan golf di banyak daerah, dari Bali hingga Jakarta, semakin berkembang dan menarik minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Selain itu, fasilitas perhotelan dan hiburan di sekitar lapangan golf juga semakin berkembang untuk memenuhi kebutuhan para pengunjung, terlebih Indonesia memiliki keindahan alam, iklim tropis yang menyenangkan, serta promosi pariwisata yang aktif dari pemerintah dan pelaku industri pariwisata.

Saat ini jumlah lapangan golf di dunia terbanyak adalah Amerika Serikat dengan 16.156 lapangan.

Untuk itu, perseroan membangun ekosistem untuk wisata golf, terutama di lokasi wisata populer seperti Bali. Lapangan golf yang dibangun akan terintegrasi dengan obyek pariwisata lainnya, seperti hotel berstandar internasional, restoran dengan berbagai jenis makanan, dan fasilitas lainnya seperti spa, gym, dan kolam renang.

Perkembangan industri golf, menurut mereka, juga akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah pemain. Dalam rentang 2020-2023, terdapat 15 persen pertumbuhan pemain di seluruh dunia dengan pemain tercatat sebanyak 8 juta pemain, serta pemain yang tidak tercatat untuk hole 9 dan 18 sebanyak 31,6 juta pemain.

PONDOK INDAH OFFICIAL PHOTOGRAPH/ERLANGGA TRIBUANA
Pegolf Thailand, Itthipal Buranatanyarat, memukul bola pada hari kedua turnamen golf Mandiri Indonesia Open, Jumat (5/8/2022), di Lapangan Golf Pondok Indah, Jakarta. Buranatanyarat memimpin klasemen sementara setelah mencatat 131 pukulan atau 13 di bawah par.

Asia memimpin dalam hal jumlah total pemain golf hole 9 dan 18 dengan 16,1 juta pemain dan diikuti Eropa dengan jumlah pemain sebanyak 14 juta. Korea Selatan, Singapura, Hong Kong, dan Jepang adalah negara yang memiliki jumlah pemain golf tertinggi untuk hole 9 dan 18 secara internasional.

Saat ini jumlah lapangan golf di dunia terbanyak adalah Amerika Serikat dengan 16.156 lapangan. Di Asia, Jepang memegang peringkat ke-2 dengan jumlah golf courses sebanyak 3.140 lapangan. Menurut Global Golf Participation Report R&A, untuk negara Asia Tenggara, Indonesia hanya memiliki 170 lapangan golf, lebih sedikit dari Malaysia yang memiliki 244 lapangan dan Thailand 319 lapangan.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, BEI menyambut baik bergabungnya perusahaan seperti GOLF. Berdasarkan data terkini dari proses penawaran umum perdana, BEI juga memiliki satu calon perusahaan tercatat lainnya yang masuk kategori lighthouse di dalam pipeline yang berasal dari sektor rekreasi dan fasilitas olahraga.

”BEI optimistis jumlah perusahaan tercatat yang masuk kategori lighthouse dapat bertumbuh seiring dengan meningkatnya minat perusahaan-perusahaan di berbagai sektor untuk memanfaatkan pasar modal, sebagai sumber pendanaan dan kerja sama untuk pelaksanaan program persiapan untuk IPO dengan asosiasi, perbankan dan institusi prominent lain dalam bentuk road to IPO,” ungkapnya kepada wartawan, beberapa waktu lalu.

Sumber : kompas.id

"